I. TAHAPAN DALAM PENELITIAN SEJARAH
- Yang bersifat umum seperti penelitian lainnya.
- Langkah menentukan topik
- mencari informasi sejarah.
- mengumpulkan sumber sumber sejarah,bukti&fakta sejarah,mengumpulkan sumber sejarah dapat di lakukan melalui sumber lisan,tulisan dan sumber berbeda.
a. Heuriristik.
Tahap mencari dan mengumpulkan sumber sumber yang relafan dengan topik.
b. Vertifikasi.
Vertifikasi adalah Kritik terhadap sumber sumber
-. Ekstern mempersoalkan apabila sumber itu merupakan sumber sejarah yang di perlukan.
-. Aspek intern mempersalkan apakah sumber itu dapat memberi informasi yang diperlukan.
- Dalam menilai sumber kedua aspek di lakukan bersama sama.
i. Apakah sumber itu merupakan sumber yang di kehendaki.
ii. Apakah sumber asli atau turunan.
iii. Apakah sumber masih utuh atau di ubah ubah.
Setelah dapat kepastian bahwa sumber itu merupakan sumber yang benar benar di perlukan,asli dan untuk baru di lakukan kritik intern.
Untuk membuktikan bahwa informasi yang terkandung dalam sumber memang dapat dapat di percaya untuk di lakukannya di lakukan dengan penelitian interistik terhadap suber dan dengan membandingkan kesaksian kesaksian sebagai sumber.
Langkah langkah penilaian intiristik.
1. menentukan sifat sumber: apakah sumber resmi maupun sumber tak resmi.
2. menyoroti pengarang sumber tersebut,sebab dialah yang memberikan informasi yang di perlukan.untuk itu ada 2 pernyataan yang perlu di ajukan;
- apakah dia mampu dan mampu memberi kesaksian dengan benar.
- apakah ia mempunyai alasan untuk menutupi sesuatu peristiwa atau sebaliknya.
Saksi yang tidak berhubungan satu sama lain ( INDEPENDEN WITNES.)
Para peneliti diharabkan benar benar berlaku objektif ( netral ) dalam
memperlakukan data . dengan kata lain para peneliti tidak memiliki kepentingan terhadap pengungkapan suatu peristiwa sejarah. Denngan penelitian yang bjektif peristiwa sejarah yang terjadi tidak kehilangan makna,dan kebenaran sejarah dapat di jamin dengan baik.
Contoh : Terjadi Serangan Umum 1 Maret 1949.
Dalam perkembangan selanjutnya siapa tokoh yang menggagas serangan umum 1 maret di Jokjakarta ada beberapa penafsiran yang bekembang yaitu:
- Tafsiran Pertama:Sri sultan hamengkubuono IX ,sebagai penguasa atas kerajaan jokjakarta yang berwenang memberi perintah aerangan
- Tafsiran ke 2 :Jendral Suedirman yang berhasil kembali menghimpun kekuatan TNI juga berwenang memberi perintah serangan
- Tafsiran ke 3 :Letkol Sueharto yang pada saat itu sebagai komandan brigade X kota jokjakarta bereini siatif menyerang kota jokjakarta untuk membuktikan bahwa pasukanTNI masih kuat.
c. Interpretasi sejarah.(penafsiran )
Memberikan penafsiran baik analisis maupun sintesa terhadap data yang dui peroleh dari berbagai sumber.Berdasarkan data yang di kritik kita mulai menghimpun banyak imformasi mengenai topik yang sedang di teliti.
Berdasarkan data di susunlah fakta fakta sejarah yang telah di buktikan kebenarannya.
Berbagai fakta yang terlepas satu sama lainnya di susun dan di hubungkan hingga menjadi kesatuan yang masuk akal
Peristiwa yangsama dimasukan keseluruh kontek peristiwa selanjutnya kita mulai menafsirkan fakta dan menyusun menjadi kisah sejarah
d. Historiografi.
Tahap penulisan sejarah. Menulis kisah sejarah bukanlah sekedar menyusun dan merangkai fakta fakta hasil penelitian tetapi juga menyampaikan pemikiran pendirian dan emosi sipengarang melalui interpretasi sejarah . Oleh karena itu untuk menulis sejarah di perlukan kecakapan dan kemahiran penulis.